Dalam dunia mode, beberapa tren datang dan pergi dalam sekejap, sementara tren lainnya berakar kuat sehingga mengubah lanskap gaya. Beberapa tahun terakhir, fenomena yang berhasil merambah dunia fashion dan olahraga adalah tren athleisure. Gelombang fesyen ini dimulai secara perlahan, namun memantapkan dirinya sebagai kategori fesyen tersendiri, menjadi pilihan yang tepat untuk gym dan kantor.
Apa itu Athleisure?
Kata “athleisure” merupakan gabungan dari “athlete” dan “leisure”, dan kombinasi ini secara sempurna merangkum apa yang diwakili oleh tren. Ini adalah pakaian yang cukup praktis untuk aktivitas fisik, namun juga cukup elegan untuk dikenakan dalam situasi sosial dan profesional lainnya. Athleisure lebih dari sekadar legging dan sepatu kets atletik, menggabungkan berbagai macam pakaian seperti kaus bergaya, jaket olahraga, dan bahkan gaun dan rok yang menggunakan bahan tradisional yang sporty.
Akar dalam Budaya Olahraga
Athleisure tidak muncul begitu saja. Dalam beberapa hal, hal ini merupakan hasil dari meningkatnya obsesi budaya modern terhadap kesejahteraan dan aktivitas fisik. Ketika masyarakat mulai menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan aktif, terdapat kebutuhan akan pakaian yang dapat beradaptasi dengan berbagai skenario. Dalam konteks ini, merek olahraga melihat peluang untuk memperluas lini produk mereka lebih dari sekadar penggunaan olahraga.
Adopsi oleh Merek Besar
Tidak butuh waktu lama bagi merek fesyen besar untuk menyadari potensi olahraga. Merek seperti Chanel dan Gucci telah memasukkan unsur sporty ke dalam koleksinya, menawarkan pakaian seperti celana jogging sutra dan sepatu kets desainer yang dibanderol dengan harga selangit. Di sisi lain, merek olahraga seperti Nike dan Adidas juga meningkatkan level produknya dengan meluncurkan lini yang memadukan performa tinggi dengan gaya yang tak terbantahkan.
Olahraga di Tempat Kerja dan di Catwalk
Tren olahraga juga membawa dampak signifikan di tempat kerja. Dengan peralihan ke lingkungan kerja yang lebih kasual dan mempopulerkan bekerja dari rumah, terutama setelah pandemi COVID-19, pakaian yang nyaman kini mendapat status baru. Bukan hal yang aneh melihat para profesional di rapat Zoom mengenakan kaos atletik dengan blazer atau legging dengan kemeja resmi.
Selain itu, olahraga telah mendapat tempat di dunia haute couture. Para desainer mengeksplorasi cara memadukan bahan-bahan seperti elastane, neoprene, dan kain teknis dalam koleksi mereka, menghadirkan kenyamanan olahraga ke glamor catwalk.
Masalah Sosial dan Keberlanjutan
Mempopulerkan olahraga olahraga juga menimbulkan pertanyaan penting tentang keberlanjutan dan inklusivitas. Merek berada di bawah tekanan untuk memproduksi pakaian secara etis dan berkelanjutan, serta menciptakan pakaian yang inklusif untuk semua tipe tubuh.
Munculnya olahraga bukan sekedar iseng saja, melainkan cerminan perubahan prioritas dan gaya hidup masyarakat. Perpaduan antara fesyen dan olahraga akan tetap ada, dan dampaknya sangat besar, tidak hanya memengaruhi pakaian yang kita kenakan, namun juga cara kita hidup. Kenyamanan tidak lagi identik dengan kecerobohan, dan gaya tidak lagi membutuhkan pengorbanan. Di dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan, olahraga muncul sebagai jawaban elegan dan praktis untuk kebutuhan sehari-hari.
Jadi, jika Anda belum mengikuti tren olahraga, mungkin inilah saatnya untuk memberikan kesempatan pada revolusi kenyamanan dan gaya ini. Ini lebih dari sekedar fashion; itu adalah gaya hidup.
Lihat juga:
- Manfaat Yoga untuk Kesehatan Mental
- Pencegahan Kanker: Kebiasaan yang Dapat Membuat Perbedaan.
- Hubungan Kesehatan dengan Kualitas Tidur